Surah Al Ikhlas merupakan salah satu surah dalam Al Qur'an yang memiliki banyak nama. Nama Surah Al-Ikhlas itu jumlahnya ada 20 yakni :
1. At-Tafrid. 2. At-Tajrid. 3. At-Tauhid. 4. Al-Ikhlas. 5. An-Najat. 6. Al-Wilayah.
7. An-Nisbah. 8. Al-Ma'rifah. 9. Al-Jamal.
10. Al-Muqasyqasyah. 11. Al-Mu'awwidzah. 12. As-Shamad.
13. Al-Asas. 14. Al-Maani'ah. 15. Al-Muhtadhar.
16. Al-Munfiroh. 17. Al-Baroah. 18. Al-Mudzkiroh.
19. An-Nuur. 20. Al-Insan.
Al Ikhlas itu berisi hal yang berkaitan hanya dengan Allah semata. Al Ikhlas diturunkan untuk menjawab pertanyaan dari kaum musyrikin tentang Rob nya Rasulullah.
Ikhlas berkaitan dengan Allah, bila sudah kenal Allah maka akan ikhlas. Jadi ikhlas akan ditanamkan bila kita sudah kenal Allah, maka kenali Allah dari Surah Al Ikhlas ini.
Bila masih ingin dipuji manusia berarti belum ikhlasBila masih memikirkan jabatan/posisi berarti belum ikhlasBila sudah ikhlas berarti kepentingan Allah akan selalu didahulukan dibanding dengan apapun.
Ahad berarti SATU, tidak ada lanjutannya..berbeda dengan kata wahid yang juga berarti satu tetapi wahid ada lanjutannya yaitu isnaini (DUA), tsalatsatun (TIGA) dstnya.
Ahad perbuatannya, sifatnya dan dzatnya.
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa
اللَّهُ الصَّمَدُ
Allah adalah Ilah yang bergantung kepada-Nya segala urusan.
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ
Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan
وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُواً أَحَدٌ
dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia
وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُواً أَحَدٌ
dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia
Hanya manusia yang ikhlaslah yang dapat bertemu dengan Allah SWT sebagaimana tertulis dalam QS Al Kahfi 110:
قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَمَن كَانَ يَرْجُو لِقَاء رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلاً صَالِحاً وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَداً
Katakanlah: Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: Bahwa sesungguhnya Ilah kamu itu adalah Ilah Yang Esa. Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Rabb-nya
Ikhlas itu : tidak ada dia tetap hilang, dia ada tidak dikenang. Ikhlas berarti penghampaan, pengosongan dari pamrih dunia.
Ikhlas tidak menghendaki kepopuleran.Ikhlas muncul ketika hanya mengharap Ridho Allah dan tidak mengharap pujian manusia.Setiap perbuatan dapat diterima amalnya hanya bila Ikhlas.
Somad berarti tertutup rapat, suri tauladan, panutan, setiap masalah selalu dikonsultasikan kepadanya, tempat bergantung.
Allahussomad = Seluruh makhluk bergantung kepada Allah
Yalid= asal katanya walada berarti tidak memihak, bukan sebagai anak dan bukan pula sebagai bapak.
Kufu = berarti semisal kemampuannya.
Dijelaskan pula bahwa nama ALLAH itu memiliki keistimewaan yang tidak ditemui pada Asmaul Husna. Setiap huruf nya mengandung arti.
اللَّهُ
Bila dibuang huruf alif, akan menjadi Lillahi yang artinya milik
Bila dibuang huruf lam, akan menjadi lahu yang berarti miliknya
Bila dibuang semua huruf sehingga tinggallah hu berarti tempat mengeluh
Maka hanya kepada Allah sajalah kita hambaNya bergantung dan mengadu akan segala permasalahan di dunia ini.
Ikhlas itu Allah yang menanamkan.
Hadist Rasulullah : setiap orang masuk ke Neraka kecuali yang mendapat Rahmat Allah.
Rahmat Allah itu harus dicari, salah satunya dengan cara Ikhlas.
Rahmat Allah akan hinggap hanya pada orang yang selalu berbuat baik.
Lawan dari Ikhlas adalah Riya. Riya merupakan syirik kecil.
Untuk bisa ikhlas kita perlu berdoa agar terlindung dari sifat Riya. Etika berdoa terdapat dalam QS 7 Al A'raaf ayat 56 :
Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.
Saat berdoa, kita kondisikan bahwa hari ini terakhir bagi kita, kita takut doa tidak diterima, dan dalam keadaan khawatir tetapi berharap akan dikabulkan.
Jangan bersifat takabbur dan tomaan (tamak). Disebutkan dalam QS 96 ayat 6 dan 7 :
Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup.
Allah tidak suka orang yang mengungkit-ungkit pemberian, seperti yang tertulis dalam QS 41 Al Fushilaat ayat 50 :
Dan jika Kami merasakan kepadanya sesuatu rahmat dari Kami sesudah dia ditimpa kesusahan, pastilah dia berkata: Ini adalah hakku, dan aku tidak yakin bahwa hari Kiamat itu akan datang. Dan jika aku dikembalikan kepada Rabbku maka sesungguhnya aku akan memperoleh kebaikan pada sisi-Nya. Maka Kami benar-benar akan memberitakan kepada orang-orang kafir apa yang telah mereka kerjakan dan akan Kami rasakan kepada mereka azab yang keras
Dan jangan pula kita bergembira dengan kemudahan yang kita dapatkan (istidroj) karena belum tentu itu merupakan karunia Allah dan bisa jadi ada azab yang menanti. Sebagaimana tertulis dalam QS. 6 Al An'am ayat 44 :
Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka gembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.
Perlu pula diwaspadai sifat FASIK yaitu manusia yang sudah mengetahui bahwa itu perintah Allah namun tidak melaksanakannya.
Contoh : merokok itu merusak paru-paru tetapi tetap saja merokok.
Tentang Fasik terdapat dalam QS 59 Al Hasyr ayat 19 :
Na'udzubillahi min dzalik...Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik
Hamba Allah yang terbaik adalah yang Muhsinin, berasal dari kata IHSAN yaitu beribadah seolah-olah kita melihat Allah. Kalaupun kita tidak melihat Nya namun yakinlah bahwa Allah melihat kita.
Semoga kita termasuk dalam golongan orang yang Ikhlas dan Ihsan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar