Kajian kali ini kami membaca satu persatu Surah Al Falaq. Dalam Surah Al Falaq, terdapat hukum tajwid qolqolah yang artinya pantulan.
Huruf yang termasuk dalam hukum ini adalah :
د, ج, ب, ط, ق
Ada 2 bentuk Qolqolah yaitu :
1. Qolqolah Sughra/Kecil : bunyi qolqolah yang hurufnya memiliki tanda mati
tulisannya يَبْتَغِ cara bacanya yabbetaghi يَبْبتَغِ
tulisannya يَقْبَلُ cara bacanya yaqqebalu يَقْقبَلُ
tulisannya يَقْبَلُ cara bacanya yaqqebalu يَقْقبَلُ
2. Qolqolah Kubro/Besar: bunyi huruf qolqolah tidak memiliki tanda mati tapi dibaca mati karena dihentikan.
tulisannya بَهِيْجٍ cara bacanya bahiijjek بَهِيْجْج
tulisannya وَتَبَّ cara bacanya wattabbek وَتَبْبَّ
Falaq berarti subuh atau yang terbelah. Sinar subuh menandakan sinar hidayah dari malam yang gelap penuh dengan kejahatan. Diartikan terbelah, karena hanya Allah SWT saja yang dapat menyingkirkan kejahatan.
Surah Al Falaq dan An Nas, dinamakan mu'awwizzatain artinya 2 (tain) surah yang diawali dengan kata 'a'udzu.
Rabb Falaq adalah Allah.
Al-Falaq maknanya subuh. Boleh juga dengan makna lebih umum, yaitu setiap apa yang dimunculkan Allah pada pagi hari, seperti biji buah-buahan dan biji tumbuh-tumbuhan.
Dalam QS Al-An’am 6:95 - 96 :
إِنَّ اللّهَ فَالِقُ الْحَبِّ وَالنَّوَى يُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَمُخْرِجُ الْمَيِّتِ مِنَ الْحَيِّ ذَلِكُمُ اللّهُ فَأَنَّى تُؤْفَكُونَ
“Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (yang memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allah, Maka Mengapa kamu masih berpaling?.
فَالِقُ الإِصْبَاحِ وَجَعَلَ اللَّيْلَ سَكَناً وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ حُسْبَاناً ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ
“Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui”.
Pada surat Al-Falaq ini ada 4 kejahatan yang perlu dihindari seorang muslim yaitu:
- Kejahatan Makhluk. Bentuk kejahatan yang bersifat umum, bisa datangnya dari manusia lain,binatang hingga dari diri muslim itu sendiri. Karena nafsu selalu memerintahkan untuk berbuat jahat.Jika engkau katakan, dari kejahatan makhluk-Nya, maka engkau adalah orang pertama yang termasuk didalamnya.
- Kejahatan Malam. Kejahatan no 2 s/d 4 sudah mengarah pada bentuk kejahatan yang khusus karena sudah terkait dengan ruang dan waktu kejadian. Memang pada umumnya bentuk kejahatan dirancang dan dilaksanakan pada malam hari.
- Kejahatan Wanita-wanita Penyihir. Sudah menjadi rahasia umum bila penyihir banyak dari kalangan wanita walaupun pada asbabun nuzulnya nabi Muhammad Saw diserang sihir oleh Lubaid bin al-Asham,seorang pria. Hal ini menunjukan juga bahwa wanita-wanita penyihir akan selalu ada bahkan hari ini bukan hanya meniupkan jampi-jampinya pada buhul-buhulnya sehingga manusia targetnya terkapar tapi lebih canggih lagi pandai merayu dan mencuri perhatian target imannya untuk dapat mengikuti rencananya dan mengabulkan permintaan serta menggolkan proyeknya melalui bujukan2 dan tawaran2 yg menggiurkan.
- Kejahatan Pendengki bila dia dengki. Ayat ini menunjukkan bahwa setiap manusia mempunyai potensi dengki, tinggal tunggu pemicunya saja. Ingat siapa pertama kali yang dengki dari makhluk Allah tak lain Iblis laknatullah.
وَلاَ تَتَمَنَّوْاْ مَا فَضَّلَ اللّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ لِّلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِّمَّا اكْتَسَبُواْ وَلِلنِّسَاء نَصِيبٌ مِّمَّا اكْتَسَبْنَ وَاسْأَلُواْ اللّهَ مِن فَضْلِهِ إِنَّ اللّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيماًDan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.
Demikian pula dalam QS 15 Al Hijr ayat 88 :
Janganlah sekali-kali kamu menunjukkan pandanganmu kepada kenimatan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka (orang-orang kafir itu), dan janganlah kamu bersedih hati terhadap mereka dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar